Charlie Chaplin seketika teringat nama itu saat saya sedang mengikuti event di Sarinah-Jakarta yaitu Long March Bukalapak Bukadukungan, saya pun datang ke lokasi. Karena Sebelum acara harus olahraga terlebih dahulu, saya dkk pun jogging mengelilingi Bundaran (HI) Hotel Indonesia. Sungguh ramai suasana pagi itu pada tanggal 19 Agustus 2018, banyak seni dan pertunjukan unik di sekitar Bundaran (HI) Hotel Indonesia. Ada yang menggalang dana untuk Korban bencana Lombok, ada seni peran pertunjukan pocong, dan lain-lain. sepanjang kami keliling selalu ramai terlihat dari sorak-sorak warga Jakarta dan sekitarnya. Rasa lelah tak membuat langkah kami untuk berhenti, kami terus berlari dengan semangat pagi ditambah dengan maraknya suasana yang membuat mood kami semakin baik. Sehingga rasanya lupa untuk lelah.
Ketika selesai mengelilingi Bundaran (HI) Hotel Indonesia, kami pun berbelok menuju Jalan Raya Sarinah. Suasana masih ramai dan marak suara orang-orang sekitar, Sampai akhirnya kami terhenti karena terperangah dengan sebuah pertunjukan unik yaitu seni pertunjukan tanpa berbicara. Tidak lain dan tidak bukan adalah Pantomim. Yaps dari nama seni ini seketika teringat seorang pemain pantomim ternama "Charlie Chaplin". Pantomim adalah seni pertunjukan teater tanpa berbicara dimana pemain pantomim memperagakan sesutu hal dengan gerak tubuh dan mimik wajah sebagai komunikasi. Pantomim telah ada sejak zaman Romawi Kuno, masyarakat romawi Kuno menggunakan pantomim sebagai ritual keagamaan sekaligus menceritakan kisah dewa dalam mitos Yunani. Pantomim pun mulai menyebar ke beberapa negara di dunia hingga Indonesia dan dikenal sebagai seni pertunjukan teater untuk menghibur masyarakat.
Pantomim yang dilakukan oleh seorang bapak ini terbilang sederhana namun bikin greget penonton, karena ia hanya menggunakan raket, pistol mainan dan botol berisi air sebagai properti pertunjukan. Ia menggunakan tongkat untuk menggiring penonton supaya tidak berada di rute jalan busway. Sedangkan botol berisi air ia jadikan sebagai trik sulap merubah warna air dengan mengocoknya. Selain itu ia memperagakan gaya seorang pemain golf, badminton, penembak jitu dan lain-lain. Banyak pejalan kaki dan pelari yang berhenti sejenak karena ingin melihat pertunjukan Pantomim ini. Sorak-sorak tepuk tangan dan tawa dari penonton semakin marak karena kelucuan Si Bapak dalam berpantomim.
Saat pertunjukan salah satu penonton menarik-narik temannya supaya dijadikan relawan untuk membantu memeriahkan pertunjukan ini. Karena sulit untuk dipaksa mereka pun menggotong temannya dan membawanya kepada pemain pantomim tersebut (hahaha kasihan yaa dipaksa). Ia pun sedikit marah dan merasa jengkel namun pertunjukan tetap berjalan oleh sang pantomim. Semua penonton pun tertawa geli dan merasa gemas dengan tingkah laku sang pantomim. Tanpa berbicara dan timbul tawa itulah Pantomim. Mengutip perkataan bijak Bapak Pantomim Modern :
Seniman pantomim harus memiliki tubuh seperti pesenam, pikiran seperti aktor, dan hati seorang pujangga - Etienne Decroux
Menurut saya Pantomim itu seni teater yang sederhana, rumit dan menggemaskan. Karena pemain pantomim harus berakting memperagakan sesuatu hal tanpa berbicara, disinilah sisi rumit yang menghibur penonton. Seperti adegan film moonwalking dimana pemeran utama berpenampilan seperti Michael Jackson dimana ia melakukan gerakan-gerakan layaknya sang pantomim. Namun pada film ini tidak terdapat selera humornya (kelucuan). Sedangkan Pantomim pasti ada adegan yang memicu tawa penonton. Sisi sederhanannya terlihat dari penampilan yaitu baju, celana dan topi yang berwarna hitam-putih. Tema penampilan sang pantomim adalah garis-garis dengan riasan putih hal ini menunjukan kepolosan karakternya. Berbeda dengan badut yang memiliki banyak warna dalam berpenampilan. Bahkan dalam latihannya, berpantomim amatlah sulit terutama dalam hal berekspresi. Mari lihat keseruannya klik Disini
Charlie Chaplin - Etienne Decroux |
Comments
Post a Comment