Agen Pemberdayaan sebuah sebutan bagi individu atau kelompok yang bertugas memberikan suatu perubahan ke arah yang lebih baik terhadap masyarakat di suatu wilayah tertentu. Tim Agen Pemberdayaan harus cerdas mengambil langkah guna mensukseskan programnya. Adapun 2 program pemberdayaan yang sesuai di zaman ini adalah IT (Informasi Teknologi) dan UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah). IT merupakan tolak ukur standar kemajuan suatu wilayah baik desa maupun Kota. Selain kemajuan dalam bidang IT suatu desa juga harus produktif agar dapat mempertahankan eksistensinya. Produktivitas Desa dapat dilihat dari banyaknya UMKM yang sudah berjalan. Adanya UMKM adalah untuk membangun perekonomian masyarakat. Pada zaman sekarang ini banyak sekali inovasi-inovasi terbarukan yang marak muncul di masyarakat, khususnya perkotaan. Hal inilah yang menyebab wilayah pedesaan menjadi stagnan..hah kenapa begitu?
Tentu saja Karena Munculnya inovasi tersebut menyebabkan banyaknya orang desa yang berpindah ke kota. Sehingga kondisi desa semakin stagnan akibat dari kurang nya remaja atau generasi yang seharusnya membangun desa. Pada Selasa 11 Desember 2018 lalu. Mahasiswa KPI Semester 5 Institut Agama Islam Al-Zaytun Indonesia melaksanakan diskusi dengan tema "Peranan Media Pemberdayaan Umat di Pedesaan Untuk Pemanfaatan IT Guna Peningkatan Pengetahuan dan Pengentasan Kemiskinan melalui Pelatihan-pelatihan UMKM". Dalam diskusi tersebut membahas tentang bagaimana strategi masyarakat agar dapat memajukan desanya baik melalui UMKM dan IT. dari segi UMKM menurut Edy Muzamil masyarakat desa dapat berekonomi melalui ciri khas desanya, Misalnya di Indramayu yang menjadi ciri khas adalah buah mangga maka buat lah UMKM produk khusus Mangga. Dengan cara diolah menjadi Selai, Es Krim, Keripik dan lain-lain. Boleh yaa idenya mempertahankan ciri khas untuk dijadikan aktivitas yang profit.. hmm kerenlah.
Produk UMKM: Pancake Durian & Durian Kupas, Order Via WA Klik Disini |
Lain halnya dengan Sariman menurut nya UMKM sudah banyak, terkait marketing jika tidak memiliki izin tidak bisa menjadi produk yang bagus, bagaimana supaya petani bisa menghasilkan produk bagus dan bisa menghindari tengkulak? Nah keberadaan tengkulak inilah yang merugikan bagi petani karena mereka menerapkan Sistem ijon. Sistem ijon adalah penjualan hasil tanaman dalam keadaan hijau atau masih belum dipetik dari batangnya di ladang dan sebagainya. ketika hasil panen petani tidak laku maka mau tidak mau mereka harus menjualnya ke tengkulak dengan harga yang murah. Nah untuk menghasilkan produk bagus dan terhindar dari tengkulak adalah dengan cara masyarakat menyerahkan hasil pertaniannya kepada organisasi pertanian berizin resmi dan mempunyai fasilitas pengolahan. Setelah itu organisasi pertanian akan mengolahnya untuk dihasilkan produk baru yang siap di pasarkan. Nah keuntungan nya berdasakan hasil kesepakatan antar masyarakat dan organisasi pertanian (Sharing Profit).
Setelah terencana dan bisa saling menguntungkan antara pihak masyarakat petani dan organisasi pertanian. Selanjutnya adalah strategi pemasaran produk. Pemasaran suatu produk dapat dilakukan secara langsung, mulut ke mulut (pembicaraan), mencari reseller pertanian, dan online. Nah di zaman sekarang ini sedang maraknya sistem digital marketing, jadi pemasaran dapat dilakukan melalui iklan di media online. Selain untuk pemasaran produk di media online masyarakat desa dapat menggunakannya sebagai sarana untuk mengenalkan desanya ke masyarakat luar khususnya pemerintah melalui sistem jaringan.
Contoh Desa Melung di kecamatan kedung Banteng, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Desa ini sudah menerapkan Sistem digital marketing berupa E-Commerce dimana produk-produk hasil bumi, pertanian dan kerajinan tangan di pasarkan. Gerakan desa melung ini di pelopori oleh kepala desanya sendiri guys. Jadi dengan menyisihkan uang kas desa sebagai modal untuk pembangunan jaringan internet. Sekarang hampir seluruh warga desa melung memiliki akun Twitter dan Facebook. Wah keren yaa mengandalkan modal Kemandirian. Oh yaa jangan lupa klik http://melung.desa.id/shop/ kalau mau tau produk Kreatif nya yaa.
Nah gimana Keren kan desa zaman now^_^ dengan meningkatkan Kualitas masyarakat desa dalam bidang IT maka desa tersebut telah membantu mensukseskan program IGOS (Indonesian Go Open Source). IGOS adalah program semangat untuk mengurangi kesenjangan Teknologi Informasi antara negara maju dan berkembang. Intinya mah harus jadi dedemit (desa-desa melek informasi dan Teknologi) eaa.
Secara teknis dan strategi memang terlihat mudah. Namun, ada salah satu faktor yang perlu diketahui oleh agen pemberdayaan atau Mahasiswa ketika ingin memajukan suatu desa. Apa sih faktor nya?
Yaps tidak lain adalah "MOTIVASI" Wow. masyarakat perlu dorongan dan motivasi supaya mau tergerak dengan program yang telah direncanakan. Terkadang Agen pemberdayaan lupa atau bisa dibilang mengabaikan faktor ini. Padahal Motivasi memiliki peranan penting sebagai langkah awal pembangunan desa agar dapat berkesinambungan (Continuously). Selain itu motivasi Sangatlah mempengaruhi pola pikir masyarakat. Karena tanpa adanya motivasi terhadap penggunaan perangkat IT (smartphone, komputer dan gadget lainnya) bisa menyebabkan buruknya Kualitas akhlaq, etika serta moral masyarakat. TEKNOLOGI-nya tidak salah tapi CARA PENGGUNAAN-nya yang harus selalu di koreksi.
Jadi kesimpulan nya buat para agen pemberdayaan khususnya para Mahasiswa yang sebentar lagi mau KKN (Kuliah Kerja Nyata). Untuk membangun desa alangkah baiknya dibangun dari segi IT dan UMKM-nya terlebih dahulu. Karena 2 hal itu berada pada posisi strategis dalam aspek pembangunan nasional. Nah Perlu diperhatikan kata kuncinya nih buat kita semua supaya sukses membangun, diantaranya;
1. Inovasi, seorang Agen pemberdayaan harus memiliki inovasi, program atau ide Kreatif untuk diterapkan dimasyarakat.
2. Strategi, nah disini Agen pemberdayaan harus mampu berpikir dan bertindak tangkas dalam proses pelaksanaan program.
3. Motivasi, pastinya Agen pemberdayaan itu bisa menumbuhkan semangat masyarakat dengan cara penyuluhan sosial dan lain sebagainya.
4. Kerja Tim, ini yang penting bisa saling gotong royong dalam membangun sehingga terwujudnya pemahaman satu visi, misi dan tujuan (ber-sawasiyah).
Jadi Tetaplah selalu semangat, semangat selalu dan klik disini
Dosen Diskusi Ibu Dwi Tularsih (Kerudung Kuning) & Mahasiswa KPI Angkatan 4 |
Comments
Post a Comment