Dari Tengah ke kanan 'Asrul Alamsyah' lalu Nur Rochmat (Foto: Hatta Tahir) |
Kesan pertama begitu menggoda selanjutnya terserah anda. Seuntai kalimat populer dan keren ini cocok menjadi ungkapan perasaan Sang Pemimpin Betawi. Namanya Nur Rochmat yang merupakan Ketua Persatuan Betawi DKI Jakarta. Kini kedua kalinya ikut dalam momentum 1 Syuro 1441 H di Masjid Rahmatan Lil'Alamiin, Pondok Pesantren Mahad Al-Zaytun, Indramayu. Adapun temanya adalah "Menzahirkan Jati Diri Indonesia yang Hakiki". Pemuda lokal berkostum khas Betawi ini akrab disapa Acung. Ia pun terkesan dengan karya-karya di kampus Al-Zaytun. Hmmm kalo seseorang udah terkesan dengan karyanya apalagi sama orangnya wedeh cmumut eaa.
Yaps tentu disini ada si pemikat hatinya, siapa sih?
Tidak lain adalah sang Grandchancellor Syaykh Abdussalam Rasyidi Panji Gumilang (Syaykh Al-Zaytun). Dalam kesannya Acung mengatakan “Saya sangat tertarik waktu pertama kali datang ke Al-Zaytun (1 Syuro tahun lalu), sangat memotivasi, bisa timbul inspirasi baru, Selama ini saya coba menjalani kemandirian (ekonomi), bagaimana kemandirian kita bangun ternyata ada yang lebih dulu dan lebih jauh, seperti yang syaykh bilang (tentang kemandirian pangan dan sebagainya).
Lanjut Acung, "Apa yang dikatakan syaykh adalah benar. Membangun itu tak cukup sebatas kata-kata namun harus ada bukti. Dan Syaykh sudah membuktikan itu (Kemandirian)".
Ramai 1 Syuro 1441 H di Masjid Rahmatan Lil'Alamin (Foto: Rizki Hayatun Nisa) |
Pas ditanya, Lantas apa tindak lanjut dari kunjungan 1 Syuro ini? "Ingin suatu saat tuh bisa ngajak temen-temen di Persatuan Betawi Jakarta supaya ikut Study Tour ke Al-Zaytun. Study Tour bareng-bareng, saling membuka wawasan. Seperti apa sih kemajuan disini, syaykh aja sudah memprogramkan masalah air untuk dua puluh tahun yang akan datang, terus juga ke depannya bisa kerjasama menjual produk Al-Zaytun. Yang katanya, sudah ada di Koperasi Al-Zaytun". Ucap Acung penuh semangat.
Kalau berbicara kesan pertama Acung yang sudah tergoda dengan Mahad Al-Zaytun dengan memahami hasil reportase Media Budaya Bangsa-bangsa di atas, tentu kesan selanjutnya "terserah anda". Nah terserah anda disini adalah jatuh kembali dipelukan Al-Zaytun. Yang dimana Acung ini mencintai karya-karyanya, pemikiran Syakh Al-Zaytun, dan produk-produknya. Coba itu 2x pertemuan langsung cinta, heleh-heleh prikitiw. Tambahan nih bisa jadi Acung jatuh cinta sama Al-Zaytun tuh awalnya karena kemandiriannya sob. Nah makanya sobat kalau pengen bikin orang jatuh cinta mandiri dulu. Hmm tips tuh hehehe.
Ngomongin kemandirian jadi teringat dengan kata bijak Bung Karno "BERDIKARI" Apa tuh?
Berdiri di atas Kaki Sendiri yang berarti tidak bergantung pada hal lain. Indonesia sebagai bangsa dengan beragam kebudayaan dan agama, yang punya Bhineka Tunggal Ika dari kitab Sutasoma karangan Mpu Tantular (asyiaaap lagi hafal nii hehehe). Tentu harus mampu untuk tidak tergantung dengan bangsa lain. Tidak impor kebutuhan sandang dan pangan. Namun, harus bisa membuat produk sendiri untuk diekspor. Tidak menerima investasi dari pihak asing tapi mampu menumbuhkan sektor permodalan yang dikelola oleh masyarakat. Tidak perlu bekerja sebagai pegawai perusahaan asing. Namun, dapat berwirausaha guna menciptakan lapangan pekerjaan untuk orang banyak.
Pada hakikatnya tanggal 1 di bulan Syuro adalah permulaan tahun baru Islam dengan musyawarah (syuro) seperti pemilihan Khalifah di zaman Rasulullah SAW dan para sahabat. Kaum muslimin berbondong-bondong untuk berkumpul demi musyawarah sehingga tercapai mufakat. Inilah contoh terbaik dari Al-Zaytun kepada dunia dengan menjadikan kebiasaan dalam perayaan 1 Syuro agar saling berkumpul antar umat beragama dan etnis lainnya, secara khusus masyarakat Indonesia. Quote dari admin "Jangan Pernah mengatasnamakan Agama karena itu akan memecah belah Bangsa Indonesia, tapi jadikanlah atas nama Bangsa Indonesia maka Agama pun pasti bersatu di Indonesia". Yuk tonton video 1 Syuro Al-Zaytun oleh Kompas TV di bawah ini.
semua itu sangatlah memikau
ReplyDelete