Foto Tweet by @iamChamdi |
Era digital atau bisa dibilang era yang segala sesuatunya harus terukur dengan perhitungan. Dalam Wikipedia tentang digital ialah perubahan teknologi mekanik dan elektronik analog ke teknologi digital yang terjadi sejak tahun 1980 serta berlanjut sampai sekarang. Fenomena yang marak di indonesia saat ini adalah munculnya produk-produk digital yang dikemas dalam bentuk mobile apps dan website. Produk tersebut berupa barang dan jasa, bahkan kebutuhan pokok manusia yang biasanya terdapat di pasar kini sudah tersedia di media online. Seperti sayuran, lauk pauk, makanan cepat saji, Pakaian, emas dan lain sebagainya.
Dengan adanya produk digital seperti Olshop dapat memudahkan masyarakat dalam hal menghemat waktu, pilihan produk yang beragam dan bisa menjadi peluang kerjasama bisnis yaitu Reseller produk. Namun tidak semua masyarakat Indonesia dapat melakukan hal tersebut, hal ini dikarenakan Ada 83 ribu kantor desa di seluruh Indonesia, 20 ribu belum terakses jaringan internet,'' jelas Rudiantara (Menteri Komunikasi & Informasi) dalam okezone.com pada 14 Februari 2019 oleh Demon Alfajri. Produk digital di pasar online memang belum massive dikalangan masyarakat Indonesia. Lalu bagaimana proses transaksi jual beli yang ada di 20 ribu desa yang belum terakses internet?
Terjawab oleh pasar tradisional, pasar tradisional sampai saat ini masih tetap eksis dikalangan masyarakat. Selain harga kebutuhan pokok yang murah dan masih bisa ditawar, pasar tradisional selalu ramai pengunjung yang berbelanja. Dengan berbelanja di pasar tradisional, kita dapat membantu petani lokal. Kalau hasil pertanian mereka laris maka perekonomiannya pun meningkat. Jika Di pasar tradisional juga terdapat jajanan khas daerah yang bisa langsung dipilih oleh masyarakat untuk dikomsumsi. Meski terbilang tradisional pasar ini sangat membantu pilar ekonomi nasional. Contohnya pasar di bantul yang di akui Kepala Dinas Perdagangan Bantul, Bapak Subianta. Beliau mengatakan "retribusi pasar pada 2018 tercapai hingga Rp 3,8 miliar dari target Rp 3,5 miliar". Hal ini menunjukan bahwa adanya jaminan peningkatan pendapatan. Tahun 2017 lalu telah dilakukan revitalisasi pasar di bantul seperti pasar Pundong dan Jejeran. "Katanya dalam tribunjogja.com
Tujuan SDGs No.12 |
Revitalisasi merupakan proses pembuktian bahwa pasar tradisional masih dikehendaki. Pembuktian ini mencakup perubahan sistem manajemen menuju modern, layanan dan akses, tak lupa pula kebersihan pasar menjadi salah satu faktor penting guna kenyamanan masyarakat terhadap pasar. Berbicara soal pasar tradisional dengan manajemen modern, telah dilaksanakan pada 11 Februari 2019 Rapat Rencana Relokasi Pasar Banutung, Kota Banjarbaru. Dalam rapat tersebut turut dihadiri oleh Wali Kota Banjarbaru H Nadjmi Adhani, Wakil Wali Kota Banjarbaru H Darmawan Jaya Setiawan, Kepala Bappeda bapak Kanafi dan hadir pula Staf dari PT SMI (Sarana Multi Infrastruktur) yang bertugas memberikan bantuan penyusunan Detail Engineering Design (DED). PT SMI telah menyampaikan seluruh rancangan pembangunan, penyediaan, dan biaya untuk pembangunan pasar tradisional modern di kota Banjarbaru.
Sangatlah jelas bahwa sampai saat ini pasar tradisional bisa dikatakan sebagai salah satu pilar ekonomi nasional, dikarenakan pasar tradisional selain membantu para pedagang kaki 5 serta petani untuk eksis meningkatkan taraf hidupnya. Pasar tradisional dapat menjangkau seluruh kalangan masyarakat dan sebagai patokan harga-harga kebutuhan pokok di pasaran. Diharapkan dengan adanya peran PT SMI dalam pembangunan pasar tradisional, dapat menjadi goals dalam pencapaian tujuan SDGs (Sustainable Development Goals) yang ke 12 yaitu memastikan pola konsumsi dan pola produksi yang berkelanjutan terhadap masyarakat, khususnya di seluruh wilayah Indonesia. Untuk lebih lengkapnya mengenai tujuan SDGs yuk simak video dibawah ini;
Sampai sekarang pun saya masih mengidolakan pasar tradisional sebagai pemasok kebutuhan dapur. Selain murah, di pasar tradisional kita bisa berinteraksi (tawar menawar) langsung dengan pedagang. Nah, moment tawar menawar inilah yang memberikan daya tarik tersendiri. Jika kita membandingkan dengan supermarket dan minimarket yang berkonteks modern, pastinya kedua tempat perputaran ekonomi ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing2. So, tinggal pilih aja lebih nyaman kemana?
ReplyDeleteKlo aku lebih suka pasar tradisional selain murah orgnya juga Ramah-ramah kak... Jadi have fun deh dah gitu ada makanan khas lg..hmmm wenak tenan
DeleteThe favorit
ReplyDeleteJajanan pasar
Iya..ada once once, getuk, kerak telor..DLL^_^
Delete